Perang Dagang Amerika Serikat dan China Dalam Perdagangan Internasional


DAMPAK PERANG DAGANG ANTARA AMERIKA SERIKAT DENGAN CHINA TERHADAP PEREKONOMIAN



Negara Amerika Serikat dan China telah menjalin kerjasama dalam perdagangan. Perdagangan yang dibangun merupakan perdagangan internasional yang merupakan suatu aspek penting dalam suatu perekonomian Negara. Dengan hadirnya perdagangan internasional tersebut dapat memberikan dampak pada terjadinya keseimbangan penawaran dan permintaan dalam suatu Negara dimana perdagangan internasional ini memiliki tujuan untuk mencapai kesejahteraan masyarakan pada suatu Negara tersebut. Pada saat ini, perwujudan integrasi regional menjadi fokus utama dari berbagai Negara. Integrasi merupakan kebijakan perdagangan yang bertujuan untuk mengurangi ataupun menghapuskan hambatan-hambatan yang terdapat dalam perdagangan internasional tersebut. Dengan adanya integrasi tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kompetisi, skala ekonomis, rangsangan investasi, serta penggunaan output secara efisien.
Globalisasi perekonomian adalah suatu proses integrasi antar Negara dalam kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana Negara-negara disuatu kawasan menjadi satu kekuatan pasar tanpa hambatan dan tanpa memperdulikan lagi adanya jarak antar Negara. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, dan sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk luar negeri ke dalam pasar domestik. Sedangkan perdagangan sendiri merupakan pertukaran barang maupun jasa antara satu pihak dengan pihak lain. Berbeda dengan perdagangan internasional, perdagangan internasional merupakan proses jual beli yang melibatkan subjek yang lebih besar, yaitu suatu Negara dengan Negara lainnya. Dengan adanya perdagangan internasional tersebut diharapkan kesejahteraan masyarakat di Negara-negara yang melakukan perdagangan tersebut. namun, perdagangan internasional tentunya tidak akan berjalan tanpa adanya suatu hambatan yang dapat menggagalkan rencana perdagangan. Sehingga perlu adanya kebijakan-kebijakan yang perlu diambil untuk meminimalisir setiap hambatan yang ada. Salah satunya yaitu dengan langkah liberalisasi perdagangan.
Berdasarkan teori diatas dapat kita ketahui terdapat perang dagang antara Negara Amerika Serikat dan China mengenai integrasi perdagangan yang tergabung dalam perdagangan internasional.
Baru-baru ini tersebar isu bahwa semakin memanasnya persaingan dagang di antara Amerika serikat dengan China. Adanya persaingan tersebut memunculkan terjadinya perang dagang diantara kedua Negara tersebut. Dimana hal ini dipengaruhi karena adanya kebijakan yang dilakukan oleh pemimpin Negara amerika serikat yaitu Donald Trump. Donald Trump secara seketika mengeluarkan kebijakan dengan menaikkan tarif barang-barang impor, terutama terhadap produk-produk yang potensial terhadap eksportir china.
Amerika Serikat berencana memberlakukan tarif atas produk china senilai US$50 miliar, sebagai hukuman bagi china atas apa yang disebut pencurian rahasia perdagangan, termasuk piranti lunak (Software), hak paten, serta teknologi lainnya. Sedangkan menurut Kantor Dagang AS (USTR) di Gedung Putih, menyatakan bahwa 25% tarif tersebut akan di perlakukan kepada seluruh produk dimana sudah terdapat 1.300 produk yang sudah terdaftar dimana 1.300 produk cina tersebut bakal dikenakan tarif dengan nilai US$48 miliar atau setara dengan Rp 662 Triliun. Dan sebagian darinya akan membidik pada bidang industri teknologi, komunikasi, permesinan, serta kedirgantaraan China.
Selain itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump selain mengumumkan mengenai adanya perang dagang, beliau juga meminta kepada Menteri Keuangan yaitu Steven Mnuchin, untuk membuat daftar pembatasan investasi Cina di Amerika Serikat. Hal ini dilakukan karena, Amerika Serikat mengalami defisist perdagangan dengan China mencapai US$ 375 miliar atau setara dengan Rp 5.169 triliun. Dimana hal ini mengakibatkan banyaknya pengangguran yang besar untuk Negara Amerika Serikat.
Dampak adanya kenaikan tarif tersebut menyebabkan penurunan perekonomian yang terdapat di china, sebab banyak pengusaha yang berada dinegara tersebut yang khawatir apabila barangnya tidak terjual akibat kenaikan tarif yang menghambat kegiatan eksportir ke Amerika Serikat. Dengan adanya hal tersebut, memberikan pengaruh terhadap pemerintah China untuk memberlakukan pula kenaikan tarid bea impor senilai US$50 miliar. Dimana tarif masuk hingga 25% terhadap 128 produk impor dari Amerika Serikat, dimana produk tersebut diantaranya mencakup produk daging babi dan minuman anggur sebagai pembalasan atas kebijakan yang diambil oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang telah menaikkan tarif bea atas impor dibidang industri khususnya baja dan alumunium.
Berdasarkan persektif ekonomi global, terjadinya perang dagang antara Amerika Serikat dengan China akan berpotensi menekan pertumbuhan ekonomi global seiring dengan terjadinya penurunan volume perdagangan global sebagai konsekuensi dari kebijakan proteksionisme AS dan China. Bagi Negara Indonesia sendiri, adanya perang dagang antara Amerika Serikat dengan China ini sangat mengganggu pasar ekspor. Terutama untuk ekspor baja dan alumunium ke Negara Amerika Serikat sebab apa, sebab mengingat kontribusi ekspor aluminium ke Amerika Serikat sendiri sudah mencapai kurang lebih sebesar 31% dari total ekspor aluminium. Dan hal tersebut akan berpengaruh terhadap pelebaran deficit dagang antara Indonesia dengan China. Sebab Negara china akan mencari pasar untuk menjual barang produksinya. Resiko yang akan dihasilkan dengan adanya proteksionisme Negara Amerika Serikat yang memperluas deficit perdagangan Negara Indonesia dengan Tiongkok dari tahun lalu yang mencapai deficit US$ 12,7 miliar.
Perang dagang Negara Amerika Serikatb dengan China ini menurut Jusuf Kalla sangat berbahaya bagi perdagangan dunia. Beliau mengatakan bahwa perang dagang antar kedua Negara yang merupakan ekonomi yang terbesar nomor satu dan nomor dua di dunia itu memberikan dampak yang luar biasa bagi dunia perdagangan internasional. Termasuk bagi Indonesia dalam sektor baja dan aluminium. Sebab selama ini Negara Indonesia mengekspor bijih besi ke china dan Negara pada itu belakangan ini mendirikan pabrik pemurnian atau smelter di Negara Indonesia. Sehingga hal tersebut bisa berpengaruh terhadap turun atau naiknya suatu harga. Selain itu, perang dagang antara Negara Amerika Serikat dan China dipandang akan tetap memiliki pengaruh terhadap perekonomian Negara Indonesia walaupun dengan skalanya yang mungkin tidak terlalu besar karena pasar yang berbeda dan dengan skalanya yang kecil.
Menurut Adi Harsono dalam wawancara BBC Indonesia beliau mengatakan bahwa, dengan berlanjutnya perang dagang antara Negara Amerika Serikat dan China ini juga bisa berpengaruh terhadap Negara Indonesia salah satunya yaitu datang dari perekonomian Beijing kemungkinan akan melemah yang pada akhirnya akan mempengaruhi ekspor Indonesia. Komoditi seperti baja dan kelapa sawit Indonesia justru akan menghadapi masalah. Kalau barang-barang di tiongkok sendiri sudah mulai murah tentu saja dia akan ekspor dengan harga yang murah pula ke Negara-negara Asia Tenggara. Nah tentu saja ini mau tidak mau akan mempengaruhi Negara-negara di Asia Tenggara atau didunia yang membuat industry dalam negeri mereka sendiri menjadi tidak bisa bersaing lagi.
Berdasarkan hal tersebut, dalam menghadapi perang dagang tersebut perlu adanya integrasi ekonomi regional untuk dapat menghasilkan keuntungan satu sama lain tanpa harus melakukan perang dagang untuk mencapai kekuasaan serta keuntungan suatu Negara untuk kesejahteraan masyarakat di negara terkait.


Referensi:
Hill, Charles W.L, Chow-Hou Wee, dan Udayasankar. 2014. Bisnis Internasional: Perspektif Asia. Jakarta: Salemba Empat.
Rifqi, Muhammad. 2013. Dampak Globalisasi Perdagangan Antara ASEAN-5 dan CHINA. Malang: Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
https://www.bbc.com/indonesia/amp/indonesia-43620873
https://m.detik.com/finance/berita-ekonomi-bisnis/d-3937829/begini-dampak-perang-dagang-as-china-ke-ekonomi-global-dan-ri
https://bisnis.tempo.co/amp/1073844/perang-dagang-amerika-serikat-cina-jk-berbahaya-bagi-dunia
https://m.cnnindonesia.com/internasional/20180404070930-134-288079/perang-dagang-as-akan-kenakan-tarif-pada-1300-produk-china


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempat Wisata- Gardu Pandang Suroteleng- Selo Boyolali- By Nur Prihatiningsih

GLOKALISASI SUKSES DISNEYLAND HONG KONG

Tempat Wisata-Lembah Gunung Madu di Klego, Boyolali- By Nur Prihatiningsih